Senin, 13 Juli 2015

Kunjungan ke Museum Benteng Heritage



Pagi, 10 Juli 2015, kami merencanakan dua kegiatan. yaitu peliputan Museum Benteng Heritage dan pengambilan gambar video clip kami yang pertama.
Benteng Heritage ini berlokasi di Pasar Lama Tangerang dan pada saat kami datang, jalan di depan museum masih ramai, karena adanya pasar dengan kegiatan jual beli. Setiba di sana, kami bertemu dengan Ci Airin Triyana dan dia membawa kami berpetualang menikmati isi museum ini sambil menceritakan bahwa awalnya museum ini adalah sebuah rumah antik dari abad 17.

Rumah ini kemudian direnovasi dan dijadikan museum oleh Babah Udaya Halim, tujuan dibuatnya museum ini karena keprihatinan Babah Udaya akibat semakin tergerusnya kebudayaan Tionghoa peranakan oleh kebudayaan modern. Di museum ini banyak hal-hal yang merupakan sejarah dan budaya Tionghoa yang tidak diketahui oleh generasi kami.

Ci Airin membawa kami melihat Prasasti 'Tangga Jamban', Kenapa disebut Tangga Jamban (jamban = WC) karena prasasti yang merupakan catatan para penyumbang warga keturunan Tionghoa untuk kegiatan membangun 30 jalan dan perahu di wilayah Tangerang ini, ditemukan saat hampir terbuang di tepi sungai Cisadane dan lokasi penemuannya di dekat WC umum, makanya disebut 'Tangga Jamban' hehehe.

Ci Airin kemudian membawa kami ke lantai 2 bangunan tersebut. Disana kami dipersilahkan mencoba membuka palang pintu rumah itu. Bingung juga karena palang itu tidak bisa digerakan dan dibuka oleh kami meskipun beberapa kali kami mencobanya Akhirnya kami menyerah dan membiarkan Ci Airin membukanya,.... aaaaaa!! ternyata ada rahasianya. Apa itu rahasianya??? silahkan datang dan coba sendiri nanti ya... 

Setelah itu kami melihat sepatu wanita bangsawan kuno ... hihihi....sepatu itu kecil sekali, seperti sepatu anak balita, ternyata wanita bangsawan kuno sejak dari kecil kakinya dibebat (diikat dengan kuat) setiap hari, dengan maksud agar kaki itu tidak berkembang membesar karena menurut pemikiran orang kuno, kaki yang kecil adalah kaki yang cantik ... waduh sakitnya seperti apa ya... 

Ci Airin juga menunjukkan serta menjelaskan mengenai artefak cerita dewa Kwankong yang ada di rumah itu. Dewa Kwankong adalah salah satu tokoh dari kisah Samkok (Tiga negara) yang dipuja sebagai orang yang sangat gagah, bijak dan setia. Dalam budaya Tionghoa tokoh ini menjadi salah satu pilar teladan.Sesudah puas berkeliling, kami makan bersama, ahhh... nikmatnya makan siang bersama sambil menikmati museum ini.

Ternyata museum ini selain dapat dikunjungi secara perorangan , juga menyediakan paket-paket acara seperti paket Heritage Walk dimana para pengunjung akan diajak wisata keliling Pasar Lama yg memiliki banyak informasi sejarah, ada juga paket Lunch dg menu makanan Peranakan Tionghoa Tangerang, paket Workshop seperti workshop Onde, workshop Bakcang atau workshop Dumpling.

Berikut ini Link ke website Benteng Heritage ..
http://www.bentengheritage.com/site/tentang-mbh/


Priscilla Andriany




Foto bersama Ci Airin



1 komentar: